Sudah lebih dari lima teman bertanya kepada saya tentang proses
aplikasi beasiswa Stuned untuk kursus singkat (short course) yang saya ambil pada bulan Oktober
2015 lalu. Jadi saya pikir akan lebih bermanfaat jika dituliskan dalam blog
supaya bisa terdokumentasikan lebih baik dan bisa dibaca lebih banyak orang. Berikut pengalamannya.
Beasiswa Studerend in Nederland (Stuned) merupakan beasiswa
dari Pemerintah Belanda untuk warga negara Indonesia yang terdiri dari beasiswa
untuk studi master, tailor made, dan kursus singkat. Beasiswa ini dikelola oleh Nuffic Neso Indonesia.
Pengalaman yang akan saya bagi di blog ini hanya untuk proses aplikasi beasiswa kursus
singkat—karena untuk beasiswa master dan tailor made belum berpengalaman. Beasiswa ke Belanda juga
ada yang melalui skema Netherlands Fellowship Programmes (NFP), namun NFP ini
terbuka untuk pelamar non-warga negara Indonesia dan dikelola oleh Dutch
Ministry of Foreign Affairs. Saya pernah juga melamar beasiswa kursus singkat
melalui NFP namun masih belum berhasil mendapatkan dana. Untuk program NFP,
teman-teman bisa membaca penjelasan lebih lengkap di pranala (link) berikut ini.
Kembali ke Stuned!
Proses beasiswa Stuned ini kebalikan dari proses aplikasi
beasiswa kuliah S2 yang pernah saya dapatkan sebelumnya. Jika dalam proses beasiswa S2 saya
mendapatkan pendanaan terlebih dahulu, kemudian mencari sekolah dengan program
yang saya inginkan, maka dalam proses beasiswa Stuned ini berlaku sebaliknya.
Saya mencari program yang saya minati dan melamar ke kampusnya, setelah
mendapatkan Letter of Acceptance, barulah kemudian saya mengisi aplikasi untuk
meminta pendanaan dari Stuned.
Proses pencarian program kursus singkat dilakukan melalui
situs www.studyfinder.nl sekitar pertengahan Desember 2014. Awal
mulanya saya tertarik untuk mengirimkan aplikasi untuk kursus singkat terkait
perubahan iklim/climate change dari Wangeningen UR.
Tapi setelah menimbang ulang, meskipun materi ini menjadi minat saya dan juga
menjadi salah satu fokus saya ketika mengambil kuliah S2, namun untuk
keterkaitan dengan pekerjaan sehari-hari agak kurang relevan, jadilah saya
mencari-cari program lain.
Program e-government dari Maastricht School of Management (MSM) kemudian menjadi pilihan paling ideal.
Kebetulan saya tertarik dengan topik e-participation dan kaitannya dengan
transparansi anggaran.
Proses aplikasi untuk MSM relatif mudah dan dilakukan daring (online). Persyaratannya relatif standar terkait pengalaman kerja,
sementara kemampuan bahasa cukup ‘ditunjukan’ dengan skor TOEFL iBT sebesar minimal 80 atau ITP minimal sebesar
550. Formulir daring berisikan pertanyaan terkait biodata dan pengalaman kerja.
Di samping itu, pelamar diminta untuk mengunggah Resume dan satu esai lebih
kurang dua halaman terkait dengan topik e-government. Untung saya pernah mengambil
mata kuliah e-Government and Digital Diplomacy dari Alexis Wichowski ketika di
SIPA dulu dan menulis salah satu tugas kuliah terkait dengan e-government dan penganggaran. Tugas baheula itu saya perbarui dan ditambahkan dengan
beberapa opini baru terutama terkait dengan proses transparansi penganggaran di Indonesia. Aplikasi dikirimkan sekitar pertengahan Januari 2015.
Pada tanggal 27 Januari, sekitar dua minggu setelah pengiriman
aplikasi, kabar gembira berupa Letter of Accepatance dari MSM datang. Saya diterima untuk turut serta dalam
kursus singkat di bulan Oktober 2015. MSM menyarankan untuk mengirimkan aplikasi
beasiswa NFP dan Stuned lengkap dengan pranalanya.
Proses aplikasi Stuned ini bisa dibilang gampang-gampang susah. Aplikasi beasiswa Stuned dilakukan dengan mengirimkan formulir pendaftaran dengan beberapa lampiran yang meliputi:
1. Letter of Acceptance dari kampus tempat kursus singkat akan diadakan
2. Sertifikat TOEFL iBT/IELTS (untuk yang pernah kuliah di luar negeri tidak lebih dari dua tahun dari kepulangan diperbolehkan untuk meninggalkan persyaratan ini)
3. CV (dengan format Stuned)
4. Salinan SK untuk PNS atau kontrak kerja untuk non-PNS
5. Ijazah dan transkrip yang sudah dilegalisasi
6. Salinan KTP atau paspor
7. Foto berwarna terbaru ukuran 3x4 (ditempelkan di formulir)
Dalam formulir juga terdapat beberapa pertanyaan seperti deskripsi pekerjaan, relevansi topik kursus singkat dengan pekerjaan, manfaat kursus singkat untuk karir ke depan, dan lain-lain. Selain itu, terdapat pula satu halaman khusus untuk diisi kantor atau pemberi kerja. Untuk PNS, yang menandatangani Statement by the Employer ini minimal oleh eselon dua--setara Direktur. Bagian inilah yang saya anggap 'susah' dari bagian-bagian gampang lain yang saya sebutkan sebelumnya. Meminta tanda tangan Direktur berarti harus siap menjelaskan untuk apa tanda tangan tersebut, apa program Stuned, dan lainnya. Setelah 10-15 menit berdiskusi bernegosiasi memohon untuk mendapat tanda tangan, akhirnya restu berupa tanda tangan Direktur didapatkan.
Formulir yang telah diisi beserta seluruh lampiran dokumen yang disyaratkan dikirim ke Kantor Nuffic Neso Indonesia di Menara Jamsostek. Saya mengirimkan via JNE per tanggal 17 Februari 2015. Pada saat itu disebutkan kalau 1 Maret 2015 merupakan batas akhir pendaftaran term 1 beasiswa Stuned--term 2 saat itu ditutup 1 September. Tapi per 1 Maret diumumkan melalui twitter Nuffic Neso Indonesia bahwa pendaftaran diundur hingga 1 April 2015.
Setelah melalui banyak berdoa, akhirnya per 8 Mei saya menerima surel (email) dari Stuned dengan pesan sakti: "Thank you for your application for a StuNed Scholarship 2015. Herewith we would like to inform you that you have been selected to receive the scholarship." Alhamdulillah! Here I come, Maastricht!
Stuned memberikan batas waktu satu minggu untuk mengkorfirmasi jika saya mau menerima atau menolak beasiswa tersebut serta konfirmasi paspor--untuk PNS apakah akan menggunakan paspor dinas atau paspor biasa. Meski awalnya pemberitahuan dilakukan melalui surel, pada saat penandatanganan kontrak, surat resmi yang menerangkan bahwa saya menerima beasiswa Stuned juga diberikan.
Proses selanjutnya adalah penandatanganan kontrak dan Acculturation Class yang dilakukan pada 13 Juni 2015. Penandatanganan kontrak dilakukan pada pagi hari di kantor Nuffic Neso Indonesia di Menara Jamsostek, sementara kelas akulturasi diadakan pukul 9 pagi sampai dengan 4 sore di Erasmus Taalcententrum Komplek Kedutaan Belanda Jl. H.R. Rasuna Said. Untuk penandatangan kontrak setiap penerima beasiswa diminta untuk membawa materai dua buah, tapi kalau mau berbaik hati dan mengantisipasi ada penerima beasiswa lain yang belum mendapat materai bisa juga mencontoh salah satu penerima beasiswa yang datang hari itu dengan membawa segepok materai.
Kelas akulturasi terbagi dua sesi. Pada pagi hari, para penerima beasiswa kursus singkat dan saya mendapat pengenalan bahasa Belanda dasar. Saat sesi perkenalan, ternyata banyak juga penerima beasiswa ini yang pernah mengambil studi S2 di Belanda. Setelah rehat makan siang (gratis!) dan shalat, sesi kedua diisi dengan pengenalan budaya dan lingkungan Belanda. Saya mengajukan satu pertanyaan 'bodoh' di sesi ini: "apakah kartu transportasi OV-chipkaart bisa digunakan di seluruh Belanda?"
Saat itu, logika saya terpaku pada pengalaman di New York City dan kota lain seperti DC atau Philadelphia yang memiliki kartu transportasi berbeda meski sama-sama Amerika. Baru ngeh setelah berbulan-bulan kemudian menapakan kaki di Belanda dan ternyata negara itu kecil banget ya?! :)
Pertengahan Agustus 2015, penerima beasiswa kembali dikumpulkan untuk pertemuan ramah-tamah dengan pengurus Nuffic Neso Indonesia di Menara Jamsostek. Direktur Nuffic Neso Indonesia, Mervin Bakker, memberikan welcoming remarks di awal acara. Ibu Indy Hardono, koordinator Beasiswa Nuffic Neso, menyampaikan beberapa pesan dan juga pengalaman di Belanda. Acara kemudian diakhiri dengan pemberitahuan mengenai proses aplikasi visa (untuk penerima beasiswa yang akan menggunakan paspor biasa, sementara paspor dinas tidak memerlukan visa) oleh pengurus beasiswa kursus singkat Nuffic Neso, Mbak Okta. Hingga penandatanganan kontrak di bulan Juni, proses aplikasi beasiswa kursus singkat sempat ditangani oleh Pak Joni, tetapi kemudian digantikan oleh Mbak Okta. Pengurus Nuffic Neso ini cukup responsif ketika saya menyempaikan pertanyaan baik melalui telepon maupun surel.
Ohya, di acara ini, kami diberikan bekal berupa tas laptop, topi, alat tulis, peta Belanda, informasi pariwisata Belanda, dan novel Negeri van Oranje--yang saat itu sedang promo untuk adaptasinya ke layar lebar. Awalnya, para penerima beasiswa kursus singkat ini sempat menerima undangan untuk sesi ramah tamah dengan Duta Besar Belanda dan beberapa undangan pemain film Negeri van Oranje, tapi kemudian kami menerima ralat kalau acara tersebut hanya untuk penerima beasiswa master. Tampaknya penerima beasiswa kursus singkat tidak terlalu potensial untuk di-brainwashed. Just kidding!
Konfirmasi tiket dikirimkan dua minggu sebelum keberangkatan saya di bulan Oktober. Semua persiapan berjalan lancar sampai saya menginjakan kaki di Maastricht, alhamdulillah. Pengalaman kursus singkatnya insha Allah akan saya ceritakan lain waktu. Selamat berjuang buat teman-teman yang mendaftar beasiswa Stuned!
Hi salam kenal. Aku wuri. Selamat yah dah dpt beasiswa kursus gratis. Aku juga dapat dan brangkat 17 juni ini. Aku di MsM juga. Nanti aku crita2 deh
BalasHapusWah, selamat ya, Mbak Wuri. Semoga short course-nya berjalan lancar dan menyenangkan. Selamat jalan-jalan di Maastricht centrum!
HapusSelamat Mba Wuri, course apa mba di MsM ?, saya sebelumnya apply juga tapi via NFP, tapi setelah menunggu 10 mingguan keluar pengumuman dan hasilnya failed :p , ini mau coba lagi course yg lebih berkaitan dgn kerjaan
HapusNggak perlu berkecil hati kalau pernah ditolak, Mbak Yesti. Saya pertama kali daftar juga ditolak hehehe. Kali kedua daftar baru diterima.
HapusCongrats kak! Salam kenal nama ku Titin Agustina kebetulan nih aku jg pengen kuliah di masstricht university, boleh gak kak share tentang kuliah di maastricht jg tentang akomodasi di sana.
BalasHapusCongrats kak! Salam kenal nama ku Titin Agustina kebetulan nih aku jg pengen kuliah di masstricht university, boleh gak kak share tentang kuliah di maastricht jg tentang akomodasi di sana.
BalasHapusCongrats kak! Salam kenal nama ku Titin Agustina kebetulan nih aku jg pengen kuliah di masstricht university, boleh gak kak share tentang kuliah di maastricht jg tentang akomodasi di sana.
BalasHapusCongrats kak! Salam kenal nama ku Titin Agustina kebetulan nih aku jg pengen kuliah di masstricht university, boleh gak kak share tentang kuliah di maastricht jg tentang akomodasi di sana.
BalasHapusHi, Titin. Terima kasih. Kuliah di sana seru, karena mahasiswanya datang dari berbagai negara, jadi diskusi di kelasnya punya banyak sudut pandang. Akomodasinya di dekat kampus, jalan kaki belum 5 menit sampai :)
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusHiii Salam kenal Aries, perkenalkan saya Yesti, terima kasih ya sharing ceritanya sangat bermanfaat, iya setuju staf Neso helpfull pernah saya telp tanya2 tentang short course ini di jawabnya juga detail, rencana mau apply short course juga yang deadlinenya 1 september tahun ini, oh iya ada informasi ng tentang peluang keterima untuk Stuned short course, maksudnya informasi tentang dari total applicant dan total yang berhasil diterima? serta apa kira-kira kriteria keberhasilan selain melengkapi dokumen yang di syaratkan? oh iya kelanjutan cerita menjalani coursenya selama disana belum ada ya ?? heheheh
BalasHapusHalo Mbak Yesti, maaf baru merespon. Beberapa detil pertanyaan sudah direspon via email ya. Good luck untuk aplikasinya. Cerita berikutnya menyusul bertahap. :)
HapusTerima kasih Mas Aries
HapusHai, salam kenal bapak Aries. Saya larasati, pns juga. senang melihat bapak mendapatkan kesempatan menimba ilmu di negeri kincir angin, kebetulan sekali saya juga mendapat kesempatan yang sama kemaren lulus e-governmnt executive education di msm, tapi ternyata saat saya apply, saya tidak mendapatkan beasiswa penuh, dan sekarang mau coba lewat stuned, karna kebetulan sudah dibuka. tapi saya bingung bagaimana cara switch sponsor. mohon bantuannya. terima kasih sebelumnya pak.
BalasHapusSalam kenal juga, Ibu Larasati. Selamat sudah di terima di program e-government MSM. Terkait beasiswa pembiayaannya, saya pikir daftar via Stunned saja supaya dapat funding penuh mulai dari biaya kursus, pesawat, akomodasi, dan uang harian. Mungkin Ibu juga bisa mengubungi kontak person Stunned (dulu namanya Mbak Okta) untuk konsultasi. Pihak Nuffic Neso/Stunned Indonesia cukup enak kok diajak ngobrol. Semoga lancar sampai tiba di Maastricht Centrum :)
HapusTerima kasih pak, kebetulan saya sudah mencoba menghubungi pihak neso, cuma sepertinya sulit. sudah saya telfon juga tidak direspon, untuk melakukan konsultasi, saya kebetulan tidak di jakarta. apakah boleh di email nomor kontak Mbak Okta? terima kasih
HapusSaya dulu menghubungi dan dihubungi Nuffic Neso via nomor telepon kantornya di +62 21 52902172 atau email oktavia . sidharta @ nesoindonesia . or . id (spasi dihilangkan).
HapusPak Aries, InshaaAllah bulan Juni ini saya juga akan mengikuti kursus ke Belanda melalui beasiswa StuNed, saya ingin menanyakan apakah beasiswa StuNed ini full coverage ya? termasuk uang saku selama disana, karena setau saya kalau NFP tidak dapat uang saku.. kalau StuNed juga tidak dapat berarti saya harus persiapan lebih, hehe.. Trims
BalasHapus
HapusAries Setiadi12 April 2018 18.52
Selamat untuk fellowship StuNed-nya. Waktu saya di tahun 2015, fully cover mulai dari pesawat, akomodasi di sana, dan uang saku dihitung mulai dari hari tiba di Belanda sampai dengan hari terakhir ketika pulang.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSalam kenal pak Aries Setiadi..saya rendi..pak, jika berkenan apa ada alamat email atau nomor WA bapak yang masih aktif? saya ingin menanyakan beberapa hal terkait short course & beasiswa stuned..
BalasHapusTerima Kasih sebelumnya
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapus