Selasa, 14 Agustus 2012

Dubai - India... Oops! I mean Dubai - JFK

"Kita ini terbang ke Amerika, apa ke India ya?"

Itulah pertanyaan pertama yang terlontar dari mulut saya ke Icha, teman perjalanan saya. Peswat Qatar Airways yang menjadi penghubung penerbangan anatara Doha dan New York ini memang dipenuhi orang India. Di sebelah kiri, di belakang, di kursi-kursi kebanyakan teman Inspektur Vijay.

Ica sempat senang sih, karena ada satu perempuan muda (sekali lagi, ras India) yang memakai celana training bertuliskan Cornell University. Berasa dapat teman satu kampus gitu dia!

Dalam penerbangan kali ini, saya bisa duduk bersebelahan dengan Icha. Tapi perjalanan ini justru saya habiskan untuk tidur. Maklum, kami ternyata kebagian duduk di bagian sayap. Bising sekali! Mana bisa ngobrol?!

Untunglah, 13 jam perjalanan ini tidak terasa begitu lama. Karena tidur terus tentunya ha ha ha.

Dalam perjalanan ini, Icha sempat menemukan keajaiban. Salah satu pramugari yang melayani kami adalah warga Thailand, dan bernama: Wannaporn. Do you wanna?

Hingga sampai lah kami di John F. Kennedy airport. Rasanya lega. Bisa kembali menghirup udara di darat. Bisa kembali menggerak-gerakan pinggang dan punggung yang pegal selama perjalanan.

Tahap setelah keluar pesawat adalah pemeriksaan imigrasi. Berbeda dengan di Jakarta, saat paspor biru kami menjadi paspor sakti karena bisa mendapat antrian khusus, di JFK ini, semua pendatang tetap harus antri. Mengular pula.

Oh ya, sebelum turun, kami dibagikan pula kartu I-94 dan Declaration Paper yang harus kami isi dan tunjukan saat pemeriksaan. Pemeriksaan berlangsung lancar dan cepat. Kurang dari 5 menit, saya rasa. Petugas hanya bertanya akan kemana saya sekolah, lalu menanyakan apakah ini kali pertama saya ke Amerika.



Karena berbeda loket, Icha ternyata sudah ada di bagian klaim bagasi lebih cepat dari saya. Bahkan 2 koper saya sudah diturunkan dengan baik oleh Icha. Emang top lah temen yang satu ini!

Keluar dari area bandara, saya mematuhi saran salah satu blogger yang sempat saya baca ceritanya (sayangnya saya lupa nama blognya...). Ia menyarankan saya untuk mengambil peta subway New York di bagian informasi. Jadilah saya mengambil peta, sementara Icha bertanya di bagian informasi mengenai akses ke Itacha.

Kami lalu berusaha mencari cara untuk menukarkan uang recehan. Icha juga mencoba membeli kartu telepon lokal, tapi tidak berhasil. Akhirnya kami mampir ke Dunkin Donut, untuk jajan sebesar $4.35 dan dibayar dengan uang lembaran $100.00. Untunglah pelayan berparas India itu mengerti kalau kami perlu uang recehan, sehingga kami tetap diberi kembalian. Kalau di Indonesia, mungkin disuruh nukar dulu juga kali ya....

Di luar JFK, kami mulai bingung lagi. Banyak orang lalu lalang, dan banyak jenis alternatif kendaraan. Saya sudah fix dengan yellow cab (di JFK juga banyak yang menawarkan taksi hitam, tapi banyak yang menyarankan untuk tidak mengambil taksi jenis itu), walaupun antriannya naudzubillah. Lebih panjang dari antrian taksi di Plaza Indonesia seteah jam makan siang.



Icha ternyata harus naik bis dulu ke Grand Central station, baru kemudian menyambung naik bis ke Itacha. Sementara itu, saya pergi mengantri taksi untuk ke Manhattan. Gosh!

Antara percaya dan tidak percaya. Antara senang tapi juga binggung. Bagaimana nggak, mau stay 2 tahun di New York, tapi apartemen saja belum dapat juga. Untunglah pihak KJRI New York berbaik hati untuk memberikan akses tumpangan selama 1 minggu (kalau bayar di I-house atau airbnb.com bisa lumayan pisan tuh!). Terima kasih untuk Ibu Rina, dari KJRI New York, yang dengan baik hati memberikan tumpangan.



Letak KJRI di Fifth Avenue dan sebelah Central Park membuat lumayan deg-degan. Siap jadi New Yorker?


8 komentar:

  1. aw! a new yorker! selamat bertualang, Aries! pengen, but dunno how, nyari beasiswa gak mgkn kyaknya.. masa musti ikut lotre green card visa :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada banyak cara sebenarnya, tapi paling 'menyenangkan' memang beasiswa. Nggak banyak menguras tabungan he he he. Kalau nggak, coba cari konferensi apa gitu, lalu cari sponsornya. Short-term visit sih, tapi lumayan kok kalau New York mah bisa dijelajah dalam beberapa hari. Masalahnya, kedokteran gigi (dirimu FKG kan ya?)suka ada konferensi gitu nggak? Kalau Public Policy atau Public Affairs banyak he he he

      Hapus
  2. Hai kang aries, salam kenal. Perkenalkan nama saya Hafiz,saat ini saya masih kuliah di Jogja. Bulan februari 2013 besok Insya Allah saya berencana mau ke US kang, tepatnya ke Boston, DC dan NYC selama kurang lebih 17 hari. Kebetulan flight nya sama dengan akang, numpang Qatar Air dari Jakarta dan mendarat di JFK. Saya mau tanya kang, kalau misalkan mau bawa makanan instan / abon / mie instan gitu boleh gak yah ke US ? sama satu lagi kang apa interview di imigrasi nya sangat ketat ? hatur nuhun kang :)

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  4. Salam kenal juga, Hafiz. Tentang makanan, saya kemarin cuma bawa abon, bumbu masak instan, dan obat-obatan. Semua itu aman-aman saja sih, saya juga bawanya nggak terlalu banyak dan dibungkus dengan rapat (dibungkus ziplock) lalu digabung di kotak obat-obatan, jadi mungkin nggak terlalu mencolok. Kalau mengenai interview di imigrasi, pas bagian saya alhamdulillah lancar. Agak antri memang. Tapi pas di loketnya cukup cepat, sekitar 5 menitan. Basically, hanya ditanya apa tujuan ke US (sekolah), sekolah di mana, berapa lama. Jawab aja yang ditanya, nggak perlu bertele-tele atau sok ramah. Anggap saja diwawancara mesin. Semoga jawabannya membantu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berarti dibungkus pake ziplock yg transparan ya kang. Hmm, satu pertanyaan lagi kang. Kalau mau ke downtown nya NYC / manhattan gitu kang aries naik yellow cab ya ? Boleh tahu kang tarif yellow cab nya berapa ? apakah ada tips khusus buat pak supirnya ? terus perjalanan nya kira-kira berapa lama ya ?

      Hapus
    2. Yup! Pakai yellow cab tarif ke Manhattan flat plus tips 10-20%. Dulu $45 plus tips jadi $55. Sekarang katanya $52 belum tips. Perjalanan sekitar 30 menitan, tergantung jam berapa kamu sampai sih. Kadang ada macetnya juga :)

      Hapus
    3. Baiklah, makasih banyak kang info nya :)

      Hapus